Eks Gafatar Diisukan Kembali Ke Melawi, Wabup Minta Cek Kebenarannya

oleh
oleh

MELAWI, SKR.COM – Eks Gafatar kembali lagi. Isu tersebut tidak hanya terdengar di Kalimantan Bagian pantura saja, di Melawi juga terdengar isu yang sama. Menanggapi isu tersebut, Wakil Bupti Melawi, Dadi Sunary Usfa Yursa, meminta agar isu tersebut jangan ditelan begitu saja, namun harus di cek kebenarannya.

“Kita memang mendengar isu itu, namun perlu dicek kebenaaraannya dengan mencari tau dimana keberaadaannya dan berapa banyak yang kembaali. Maka dari itu para kepala desa harus pro aktif memantau. Jika memang ada, ya kita minta jangan ada yang main hakim sendiri. Serahkan kepada yang berwajib,” ungkapnya saat ditemui di ruangan kerjanya, Selasa (3/5).

Dadi mengatakaan, terhaadap isu adanya Eks Gafatar kembali ke Melawi, dirinya sudah meminta agar instansi terkait seperti pihak kependudukan dan catatan sipil untuk mencari tau keberadaan para eks gafatar itu. “Ia kita sudah meminta kepaada Disdukcapil untuk mencari tau,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas, Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Melawi, Sudianto mengatakan, bahwa dirinya juga baru mengetahui isu kelompok  Eks Gafatar kembali ke Melawi.

“kami akan berusaha untuk mencari tau, saya mau ngumpulkan staf dulu untuk rapat mengenai ini,” ujarnya.

“Desa-desa hingga ke tingkat dusun dan RT harus proaktif, menanyakan umah-rumah kontrakan dan rumah kost. Memriksa kartu kependudukan yang berada di rumah kost atau kontrakan itu. Kita tidak mau ada yang main selonong saja,” tegasnya.

Sudi mengatakan, jika yang datang dari luar baik itu eks gafatar, jika memang mengurus administrasinya seperti surat pidah kependudukannya, maka tidak bisa ditolak juga. “Sebagai warga Negara, jika memang mereka datang secara resmi masak harus kita tolak. Tapi kalau tidak resmi, segera laporkan, kita akan mengambil langkah,” pungkasnya.

Usai langkah evakuasi eks Gavatar oleh Pemkab Melawi pada Januari lalu, ternyata memang ada sejumlah warga eks Gafatar yang diketahui kembali lagi ke camp di desa Pelempai Jaya, kecamatan Ella Hilir. Warga tersebut datang untuk mengecek serta mengambil sejumlah asetnya yang masih tertinggal di camp eks Gafatar.

“Ya memang beberapa waktu lalu ada warga eks Gafatar yang kembali ke camp di Pelempai Jaya untuk mengecek aset yang masih tertinggal. Katanya mau mengambil handtracktor dan mobil,” jelas Camat Ella Hilir, Wito Mulyono, dihubungi mealui via seluler.

Wito sendiri sudah langsung berpesan pada warga eks Gafatar tersebut agar begitu selesai mengecek asetnya agar langsung pergi, kembali ke daerah asalnya. Ia beralasan agar tak terjadi hal hal yang diinginkan.

“Saya tidak tahu apakah hand traktor dan mobilnya tersebut akan dijual atau dibawa. Selain melapor ke kecamatan yang bersangkutan juga melapor ke polsek, jadi setelah mengambil asetnya dia langsung saya suruh pulang. Infonya dia ini adalah ketua kelompok bidang pertanian,” jelasnya.

Wito pun mengungkapkan, sejumlah aset eks Gafatar di wilayahnya nyaris tak tersisa. Bangunan pun sudah banyak dibongkar. Namun dia tidak tahu persis apakah bangunan camp tersebut dibongkar warga atau dibongkar eks gafatar.

“Sebab saya juga tidak mendapat laporannya, setahu saya semua aset seperti bangunan rumah sudah tidak ada lagi, demikian juga dengan perkebunan sudah tidak ada, sebab tidak ada yang menitipkan kepada kami,” katanya.

Camp di desa Pelempai Jaya sendiri menjadi pusat kegiatan serta perkebunan bagi warga eks Gafatar sebelum kemudian dievakuasi oleh Pemkab Melawi. Di Melawi terdata lebih dari seribu warga eks Gafatar yang sebagian besar sudah mendiami lokasi camp seluas lebih dari 500 hektar itu.Terkait mengantisipasi masuk kembali para eks Gafatar itu, Wito Mulyono, sudah meminta pada seluruh ketua RT dan aparat desa melakukan kroscek terhadap tamu asing yang datang ke daerah itu. Khususnya warga yang pernah menjadi anggota eks gafatar.(Irawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *