SINTANG, SKR.COM – Kasus konfirmasi corona melonjak tajam di Kabupaten Sintang. Bahkan, trend pasien yang dirawat di RSUD Ade M Djoen Sintang, didominasi pasien positif corona daripada pasien non covid.
Lonjakan pasien corona menyebabkan kapasitas ruang isolasi di rumah sakit juga penuh. Ditambah lagi, tenaga kesehatan juga banyak yang terpapar corona. Total keseluruhan dalam sebulan terakhir mencapai 68 orang nakes.
Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang, Rosa Trifina mengatakan empat ruangan isolasi dengan total 32 tempat tidur nyaris penuh. Saat ini, hanya tersisa satu tempat tidur saja yang tersedia.
“Trend covid memasuki 3 minggu terakhir ini, sangat meningkat. Bahwa ruang perawatan covid di rsud, ada 4 ruangan perawatan, dengan jumlah tempat tidur 32 bed. Hari ini, tinggal satu yang masih tersedia,” kata Rosa, Senin 12 April 2021.
Kasus pasien meninggal juga tercatat paling banyak pada April minggu kedua. Dalam sepekan tersebut, ada 5 pasien meninggal. “Ini paling tinggi dalam satu minggu,” ucap Rosa.
“Trend jumlah pasien non covid makin menurun, sementara pasien covid makin meningkat. Nakes yang terkonfirmasi sebulan terakhir 68 orang, sekarang kami istirahatkan sampai 14 hari kedepan ada 17 orang,” ungkap Rosa.
Banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar corona menyebabkan pihak rumah sakit mengurangi kapasitas tempat tidur, dan mengambil tenaga tambahan untuk menggantikan bertugas posisi sementara nakes yang terpapar corona.
“Kami masih punya stok kalau memang sudah kritis, tenaga managemen yang tidak punya surat izin praktik nanti kami akan perbantukan untuk menangani. Kami melihat kasus covid di rumah sakit meningkat dengan kritaria berat dan kritis, nakes yang tekronfirmasi meningkat, kemudian terbatasnya SDM,” ujarnya.
“Kemarin kami merekrut 30 orang, ada 20 tenaga perawat sudah bertugas ruang rik,” beber Rosa.
Oleh sebab itu, Rosa menghimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. “Jangan lupa untuk selalu menggunakan masker, menuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan yang terpenting adalah mengurangi mobilitas. Tolong udah cukup lah berekerumun, berkumpul, tidak pakai masker. Semua harus taat dan patuh pada prokes,” imbaunya. (*)