SINTANG, SKR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Zulkarnain menuntut pemerintah menjelaskan pada petani sawit soal anjloknya harga tandan buah segar. Pemerintah perlu memberikan alasan maupun jawaban yang tepat. Khususnya Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sintang. Umumnya Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat. Kondisi ini harus dijelaskan ke masyarakat. Petani perlu tahu sampai kapan masalah harga TBS anjlok ini bisa mendapatkan solusi dari pemerintah.
“Petani jangan dibiarkan terkatung-katung dan menderita seperti ini. Karena jika harga TBS terus turun tanpa ada intervensi dari pemerintah, ekonomi para petani akan terancam. Mengingat saat saya berkunjung ke daerah pemilihan yakni Kecamatan Serawai dan Kecamatan Ambalau. semua petani mengeluhkan turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) saat ini. Saat ini harga sawit terjun bebas, kasihan para petani. Sementara, pupuk tidak turun ketika harga buah sawit terus mengalami penurunan,” ungkap Zulkarnain.
Dengan adanya kondisi tersebut, kata legislator Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Sintang ini, banyak sekali petani reseh dan khawatir kondisi tersebut terjadi berkepanjangan. Ia juga mempertanyakan bagaimana sikap pemerintah untuk menyelamatkan komoditi masyarakat tersebut. Karena tidak sedikit masyarakat Kabupaten Sintang yang menggantungkan hidupnya dengan menjadi petani kelapa sawit mandiri. Apalagi perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Sintang dan biasa membeli TBS petani, sepengetahuannya belum pernah memberikan penjelasan.
“Penjelasan tersebut terkait alasan mereka membeli TBS murah dari petani, apakah tetap mengacu pada ketetapan pemerintah provinsi Kalimantan Barat atau tidak. Perusahaan-perusahaan yang ada selama ini belum pernah kita dengar alasan mereka membeli TBS yang selalu turun. Sementara pemerintah mengatakan harga masih stabil. Tapi fakta di lapangan harga merosot. Ini kontradiksi yang terjadi,” katanya.