SINTANG, SKR – Meski kasus corona virus disease atau covid 19 sudah melandai, pemerintah tetap melaksanakan program vaksinasi. Di Kabupaten Sintang, hingga saat ini vaksinasi masih berjalan. Baik itu dilakukan Dinas Kesehatan Sintang, Puskesmas. Pelaksanaan vaksinasi selama ini juga bangak TNI dan Polri serta banyak lembaga lainnya.
Sekretaris Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Melkianus menegaskan bahwa dirinya sangat mendukung pelaksanaan vaksinasi covid 19 yang merupakan program pemerintah. Mengingat vaksinasi merupakan bagian penting dari penanggulangan covid 19. Vaksinasi diperlukan agar pandemi cepat menjadi endemi hingga semua orang bisa beraktivitas normal seperti biasa layaknya dua tahun lalu.
Mengingat pentingnya vaksinasi, oleh karena itu legislator Partai Golongan Karya (Golkar) ini mengimbau masyarakat agar mengikuti program vaksinasi untuk semua kelompok, bahkan hingga dosis ketiga atau booster seperti anjuran pemerintah. “Bagi masyarakat yang sudah vaksin dosis pertama dan dosis kedua, ada baiknya divaksinasi booster juga atau dosis ketiga. Jangan takut divaksin. Vaksin ini bagian penting dalam penanggulangan covid 19,” tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat mendatangi layanan kesehatan di tempat-tempat yang melaksanakan vaksinasi. Selain penting untuk penanggulangan covid 19, juga baik untuk diri sendiri. Pemerintah juga terbantu dalam hal peningkatan persentase capaian vaksinasi itu sendiri.
“Karena untuk menangan8 covid 19 hingga kondisi kembali normal memang memerlukan peran semua pihak. Perlu peran bersama, bukan hanya pemerintah, tenaga kesehatan, TNI Polri atau lembaga lain serta masyarakat itu sendiri. Semua harus bersinergi. Begitu juga untuk mensukseskan kegiatan vaksinasi. Selain pemerintah yang menyiapkan vaksin, masyarakat juga harus dengan kesadaran sendiri mau ikut vaksin,” tegasnya.
Masyarakat juga jangan apatis dengan vaksinasi. Jangan sampai semua hal terkait vaksin dipercaya, terutama soal teori-teori konsprirasi yang beredar serta banyak hoax tentang vaksin yang tidak jelas kebenarannya.