Diterjang Air, Jembatan Sungai Mangat Roboh

Jembatan Sungai Mangat Desa zsungai Bakah yang roboh. kondisi tersebut membuat masyarakat tidak bisa menyeberang

MELAWI, SKR.COM – Hujan deras yang terjadi Senin malam (21/8) membuat Air Sungai Bakah meluap dan deras, hingga membuat Jembatan Desa Sungai Mangat yang menghubungkan ke Desa Sungai Bakah dan Desa Nyangai Kecamatan Pinoh Selatan roboh.

Robohnya jembatan yang sebelumnya kondisinya memang sudah rusak berat tersebut membuat hebih masyarakat sekitar karena mengeluarkan suara yang cukup keras,bagaikan bangunan rumah yang runtuh. Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.

“Robohnya malam tadi, ketika hujan turun lebat. Robohnya jembatan ini karena diterjang air yang sangat deras. Ketika roboh, terdengar suaranya yang cukup keras, sehingga mengejutkan warga disekitar. Kebetulan saya berada di Kampung istri saya di Sungai Bakah,” kata Korolous Boromeus Dedit, menghubungi melalui via Whatsaap, Selasa (22/8).

Lebih lanjut Dedit mengatakan, jembatan tersebut kondisi sebelumnya memang sudah mengalami kemingirangan, dan sebagian pondasinya sudah ada yang patah.

“Rencananya akan direhab pemerintah dengan anggaran Rp. 200 juta tahun ini, tapi dengan robohnya jembatan ini, mungkin saya rasa tidak jadi,” paparnya.

Jembatan dengan panjang sekitar 20 meteran meter dan lebar kurang lebih 3 meter tersebut. Sebagai akses utama penghubung dari desa Landau Garong ke desa Nyanggai, dan Sungai Bakah.

“Dengan robohnya jembatan ini, maka masyarakat tidak bisa menyeberangkan kendaraannya, dan menyeberangpun hanya bisa menggunakan perahu,” paparnya.

Pada tahun lalu, jembatan Sungai bakah tersebut pihak Komisi B DPRD Melawi, yakni Ardeni dan Kimroni, bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yakni, Kabid Bina Marga, Tasanudin, serta Kasi Perencanaannya, Joko Waluyo bersama seorang stafnya, sudah melakukan peninjauan langsung ke lapangan.

Tujuan meninjau langsung lapangan, agar bisa mengetahui secara langsung kondisi jembatan yang ada, sehingga bersama dengan pihak DPU bisa memperjuangkan jembatan tersebut.

Pada saat peninjauan tersebut, kondisi jembatan Sungai Bakah, memang sudah sangat meprihatinkan. Salah satu tiang pondasinya sudah terbawa arus air sehingga membuat jembatan itu nyaris putus.

Pada waktu itu, Kepala Bidang Bina Marga, Tasanudin, mengataka terhadap Jembatan Sungai Bakah, DPU juga sudah melakukan perencanaanya untuk diusulkan pembangunannya pada tahun 2017 pula dengan anggaran berkisar Rp. 7,4 Milyar. Namun karena kondisinya sudah sangat urgent, maka harus segera dilakukan perehaban, sambil menunggu jembatan Sungai bakah ini dibangun baru.

“Harus segera direhab terlebih dahulu sebelum membangun baru, karena sifatnya urgent dan bisa memakan korban jiwa jika tidak segera diperbaiki. Namun rehab tersebut untuk sementara waktu. Jembatan tersebut direncanakan untuk dibangun dengan menggunakan rangka baja,”ungkap Tasanudin.

Namun dengan jembatan tersebut roboh, maka kemungkinan besar tidak dilakukan perehaban, melainkan harus dilakukan pembangunan baru menggunaakan rangka baja, mengingat jembatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat sebagai transportasi penghubung menurunkan hasil perkebunan dan pertanian masyarakat. (Edi)

Posting Terkait