SINTANG, SKR.COM – Dua puskesmas baru di Kabupaten Sintang, Puskesmas Jasa dan Puskesmas Sekubang, telah resmi beroperasi setelah mendapatkan kode fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes). Namun, sebuah ironi muncul di tengah euforia peresmian tersebut: kedua puskesmas tersebut hingga saat ini masih kekurangan tenaga medis, khususnya dokter umum dan dokter gigi. Ketiadaan dokter ini menjadi kendala utama dalam operasional dan pelayanan kesehatan di kedua fasilitas kesehatan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Edy Harmaini, mengungkapkan keprihatinannya atas situasi ini. Beliau menjelaskan bahwa meskipun kedua puskesmas telah siap beroperasi secara administratif, namun minimnya tenaga medis menjadi hambatan besar dalam memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Untuk sementara, Dinas Kesehatan berupaya mengatasi masalah ini dengan menugaskan dokter dari puskesmas terdekat untuk membantu. Sistem ini, menurut Edy Harmaini, hanya efektif jika puskesmas terdekat memiliki lebih dari satu dokter. Jika hanya ada satu dokter, maka sistem tersebut akan sulit dijalankan karena keterbatasan tenaga medis.
Ketiadaan dokter di Puskesmas Jasa dan Sekubang berdampak luas, tidak hanya pada pelayanan kesehatan masyarakat, tetapi juga berimplikasi pada kerja sama dengan BPJS Kesehatan dan proses akreditasi puskesmas. Keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan dasar akan berdampak negatif pada kesehatan masyarakat, sementara kesulitan dalam bekerja sama dengan BPJS Kesehatan akan membatasi akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang ditanggung oleh BPJS. Proses akreditasi puskesmas pun terancam terhambat karena kurangnya tenaga medis yang merupakan salah satu kriteria utama dalam penilaian akreditasi.
Sebagai solusi sementara, Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang memanfaatkan tenaga Pegawai Tidak Tetap (PTT) untuk mengisi kekosongan tenaga dokter. Namun, keberlanjutan solusi ini bergantung pada ketersediaan pendanaan. Edy Harmaini berharap agar pendanaan tetap tersedia sehingga penggunaan tenaga PTT dapat dipertahankan sementara waktu, sembari mencari solusi jangka panjang yang lebih berkelanjutan.
Krisis tenaga medis di Kabupaten Sintang, khususnya kekurangan dokter, bukan hanya masalah yang dialami oleh Puskesmas Jasa dan Sekubang. Ini merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh seluruh sistem pelayanan kesehatan di Kabupaten Sintang. Permasalahan ini memerlukan perhatian dan penanganan segera dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan juga para profesional di bidang kesehatan. Solusi jangka panjang yang komprehensif dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk memastikan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan memadai. Upaya untuk menarik dan mempertahankan tenaga medis di daerah terpencil seperti Kabupaten Sintang perlu ditingkatkan, termasuk dengan memberikan insentif dan fasilitas yang lebih menarik bagi para dokter.
