Kecamatan Belimbing Kini Memiliki Rumah Sakit Yang Megah

MELAWI, SKR.COM – Bupati Melawi, Panji meresmikan bangunan Rumah Sakit Pratama (RSP) yang berada di Desa Batu Buil Kecamatan Belimbing, Kamis (11/4). Bangunan senilai kurang lebih Rp. 27 Milyar yang dikerjakan oleh PT. Goro Batara Tanjung Pura, akan berfungsi bersamaan dengan peresmian. Meskipun sudah diresmikan, masih cukup banyak yang menjadi PR pemerintah pada RSP tersebut, diantaranya penataan halaman dan taman serta penambahan jumlah tenaga kesehatan.

Panji usai mresmian RSP tersebut mengatakan, masih ada beberapa fasilitas pendukung yang harus dilengkapi pada RSP tersebut, seperti penatangan halaman serta taman di sekitar lokasi RSP. Dimana itu nantinya akan dianggarkan oleh Pemkab Melawi, namun sebelumnya harus dihitung seberaoa banyak anggaran yang akan digunakan tersebut sesuai dengan perencanaan yang ada.

“Anggarannya nanti kita minta kepada pihak yang memang bisa membuat perencanaan ini secara menyeluruh. Kita minta buatkan perencanaan menyeluruh sehingga tidak hanya sepotong sepotong depan belakang kiri kanan dan sekaligus penataan nanti kita minta juga temannya, itu harus direncanakan dengan baik jadi bukan asal mau buat,” katanya.

Panji mengaku tidak bisa menjawab saat ini berapa jumlah anggaran yang akan digunakan untuk pembuatan halaman dan penataan taan di sekitar lokasi RSP itu. Namun yang bisa ia pastikan adalah memberikan dukungan secepat mungkin. “Untuk perencanaannya mungkin bisa di APBD perubahan ini. Kalau perencanaan mungkin 50 keatas itu sudah dilelang, tapi intinya kita mau secepatnya kalau tidak kita ingin mengubah wajahnya ini harus seimbang dengan megahnya bangunan,” ucapnya.

Ia mengaku bangga sekali dengan adanya bangunan Rumah Sakit Pratama yang luar biasa besar bahkan bisa dikatakan RSP terbesar di Kalimantan Barat. Namun besarpun tidak cukup kalau tidak diikuti dengan penataan yang baik lingkungannya.

Berdirinya bangunan megah tersebut tidak sebanding dengan adanya tenaga medis atau kesehatan yang ada di RSP tersebut. Pasalnya, hanya ada 28 pegawai di RSP itu. Sehingga terpaksa bangunan megah tersebut untuk menyesuaikan jenis pelayanannya dengan jumlah tenaga dan potensi yang ada.

“Sementara saat ini memang masih sangat kurang tenaga medisnya. Makanya tadi saya sampaikan bahwa kita akan membuka jenis pelayanan disini dengan menyesuaikan potensi tenaga perawat yang udah ada. Artinya tenaga medis itu kan harus sesuai dengan bidang apa yang kita buka di sini. Mungkin UGD nya dulu, dan pelayanan yang sifatnya bisa diterima di RSP mungkin bidang tertentu yang bisa kita bawa ke sini. Artinya yang yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat kita, seperti unit gawat darurat,” paparnya.

Panji mengatakan tiak ingin memaksakan membuka semua jenis pelayanan namun dengan kemampuan yang belum cukup atau tak diimbangi dengan jumlah tenaga medis serta bidang penanganan yang belumberimbang. “Saya tidak ingin memaksakan untuk membuka segera semua bidang yang ada karena tidak diimbangi dengan petugas atau pegawai yang profesional. Nanti malah bisa menimbulkan bahaya buat pasien yang meminta layanan di sini,” jelasnya.

Ia mengaakan, pada penerimaan CPNS tahun 2018 kemarin, memang tenaga kesehatan mendapatkan prioritas urutan kedua setelah dinas pendidikan dari kuota sebanyak 260, tenaga pendidiknya sebanyak 157 diberbagai jenjang yang ada. “Nah, untuk kesehatan jumlahnya ada pada urutan dibawahnya. Hanya angkanya Saya tidak ingat. Jumlah tersebut dibagi-bagi bidang-bidang yang lain tentu setiap kali ada apa nama penambahan formasi pegawai negeri sipil pasti kita akan prioritaskan juga salah satunya adalah kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, kepala Dinkes Melawi, dr. Ahmad Jawahir mengatakan, jumlah tenaga kesehatan pada RSP hanya berjumlah 28 orang. Dimana dari jumlah tersebut, bukan semuanya tenaga kesehatan atau tenaga medis.

“Tenaga bidang di RSP ini hanya ada 2, kemudian dokter umum 2 dan perawat hanya ada 4 orang. Sisanya supir ambulance dan satpam. Jadi masih sangat banyak sekali kekurangan tenaga medi yang kita butuhkan untuk di RSP ini,” ungkapnya.

Ia mengatakan, upaya yang dilakukan adalah yang membuka lowongan Tenaga Kontrak Daerah (TKD) yang mana merupakan bantuan dari pemerintah Pusat kurang lebih sebanyak 42 orang. “Kemudian kita juga akan membuka lowongan kembali sebagai tambahan tenaga kesehatan di RSP kurang lebih saya perkiraan 50 orang,” katanya.

Ia mengatakan, di Melawi memang masih mengalami kekurangan tenaga kesehatan. Dimana pada Puskesmas rawat inap di 11 kecamatan juga belum cukup tenaga kesehatannya. Namun mudah-mudahan kesepannya akan ada terus kuota penerimaan CPNS dengan formasi CPNS yang banyak, agar tenaga kesehatan di Melawi bisa mencukupi. “Tenaga kesehatan ini menjadi PR kita bersama,” pungkasnya. (DI)

Posting Terkait