Corona Masih Mengancam, Jarot: Jangan Takut, Semua Akan Baik-Baik Saja

SINTANG, SKR.COM – Virus Corona di Indonesia maupun di Bumi Senentang masih terus mengancam, sehingga masyarakat diharapkan tetap menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

“Bapak dan ibu tidak usah takut dan panik, pada akhirnya akan baik-baik saja, di Italia itulah yang paling banyak corona, dan angka kematian paling tinggi, tadi sudah diumumkan bahwa menonton sepakbola sudah boleh. Di Amerika Serikat merupakan kasus corona paling banyak, tidak mewajibkan menggunakan masker, begitu juga beberapa negara lain,” ucap Bupati Sintang, Jarot Winarno, Kamis 1 Juli 2021.

Semuanya itu, kata Jarot karena mereka cepat melakukan vaksinasi, sebelum vaksinasi mencapai 80 persen, mereka disiplin melaksanakan PPKM Mikro dan Protokol 6M.

“Jadi pada situasi seperti sekarang ini, kita tidak usah saling menyalahkan, pemerintah tidak menyalahkan masyarakat, masyarakat tidak perlu menyalahkan pemerintah. Kita bersatu padu, pemerintah bekerja keras untuk melakukan 3T yakni Tes, Tracing, Treatment. Kemudian menjamin ketersediaan stock vaksin, mendistribusikannya hingga ke pedalaman, lalu menjaga jangan sampai kasus corona import itu datang,” terang Jarot.

Oleh sebab itu, makanya dari pihak TNI-Polri membantu semuanya melakukan kegiatan gebyar vaksinasi, kemudian juga menegakkan PPKM Mikro.

“Jadi kalau Posko di Desa Sepulut sudah kita buka banyak orang yang ada kasus corona masuk Sintang. Maka kuncinya ada di desa kita masing-masing, kita jaga, pos corona dihidupkan kembali, orang dari luar stop dulu jangan bergabung, isolasi mandiri, lapor puskesmas , dan puskesmas bertindak untuk melakukan rapid antigen untuk mengetahui apakah dia positif atau negatif corona,” pinta Jarot.

Sekali lagi, kata dia kuncinya ada di desa dan dusun masing-masing. Itulah namanya PPKM Mikro, kemudian masyarakat mau berkorban dan bersabar untuk menerapkan protokol kesehatan 6 M seperti, Menggunakan Masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan, Menghindari Kerumunan, Membatasi Mobilitas, dan Mengurangi Makan Bersama.

“Kalau masyarakat menjalankan protokol kesehatan 6M dengan ikhlas, dengan sabar, kemudian masyarakat tidak takut untuk divaksin, buatlah Pemerintah kewalahan memenuhi stock vaksin, karena masyarakatnya pengen divaksin,” imbuh Jarot. (*)

Posting Terkait