Wabup Sudiyanto Minta Kritik dan Saran Membangun Sintang

SINTANG, SKR.COM – Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto menyampaikan selaku kepala keluarga tanggung jawab dalam sebuah keluarga secara khusus bagi anak-anaknya, ia menyebutkan sudah selesai.

Karena kedua anaknya juga sudah menyelesaikan pendidikan hingga ke jenjang universitas. Sehingga yang manjadi tanggungjawab ia serta istrinya saat ini yakni untuk melayani masyarakat Kabupaten Sintang, dimana ia selaku wakil bupati dan istrinya selaku ketua TP PKK dan Dekranasda Kabupaten Sintang.

“Tanggungjawab kamu berdua ibu tentu saat ini melayani masyarakat  di sisa-sisa usia yang ada ini, mudah-mudahan kehadiran saya bersama ibu tidaklah menjadi beban bagi semua baik bagi para teman-teman OPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, kemudian pihak-pihak lain,” kata Sudiyanto.

Untuk itulah, Sudiyanto berharap adanya kritik dan saran bagi ia dan istrinya dalam mengemban amanah jabatan tersebut.

“Tentu kritik dan saran kami sangat pentingkan, saya dan ibu di beri tanggungjawab yang baru. Usia memang tua, tapi pengalaman di dunia politik terus terang saya belum punya apa-apa. Sehingga kami sangat berharap masukan, kritik dan saran dari semua pihak sepanjang kita bekerjasama, saya sangat mengharapkan dukungan dan bantuan. Saya sangat berterima kasih kepada pak jarot dan seluruh masyarakat atas kesempatan yang di berikan kepada kami,” ucap Sudiyanto.

Sementara itu, Bupati Sintang, Jarot Winarno meyebutkan bahwa Sintang adalah mimpi dan cita-cita yang belum selesai. Dimana lima tahun masa jabatannya dari 2016-2021 bersama Wakil Bupati Askiman kemudian di bantu oleh Sekda Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah, mencoba mewujudkan masyarakat sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang di topang dengan  tata kelola pemerintahan yang baik yang bersih.

“Saya dengan pak askiman dan bu sekda coba menjalankan enam prime mover penggerak pembangunan untuk mencapai visi dan misi tersebut. Mulai membangun dari pinggiran, mulai dari hulu tebidah, hulu ambalau, hulu sepauk, hulu tempunak dan tempat lainnya. tidak ada ujung sungai yang belum pernah kami berdua pak askiman pergi,” jelas Jarot.

 

 

Posting Terkait